Sabtu, 15 Desember 2012

BIJAK-KAH KEPEMIMPINAN-KU


kaskus.co.id
"....Hari gini orang pintar masih belum juga mengerti........ terrrrrrr lllaaaaa llluuuuu...."
Itulah yang pantas terucap bagi pemimpin yang tidak mengerti dan tidak bisa membedakan mana  kepentingan dinas dan mana kepentingan pribadi. 
Kalau kita berbicara masalah kepemimpinan, tiada pemimpin yang lebih baik, sempurna, arip bijaksana kecuali kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.
Jauh sekali dengan sifat para pemimpin sekarang.  Sifat para pemimpin masa kini (2012) seakan-akan tidak pernah terpikir bahwa  apa yang dilakukannya sekarang  tidak akan pernah dipertanggungjawaban di masa yang akan datang. itu merupakan salah besar baginya. 
Ketika seorang sedang menjabat pada kedudukan yang tinggi pada suatu organisasi yang besar pemimpin sekarang tidak bisa membedakan mana kepentingan pribadi dan mana kepentingan organisasi. Sebagai contoh masih ada para pemimpin kita yang katanya orang pintar ketika sedang melaksanakan kegiatan atas kepentingan pribadi selalu menggunakan fasilitas dinas padahal semunya dia miliki.  
http://twicsy.com/i/L9YLcc

Dengan berbagai dalih dan upaya semuanya dilakukan untuk mengelabui orang lain. Pemimpin yang seperti inilah yang perlu dibenahi bahkan kalau memang sulit untuk dibenahi hapuskan saja. Kenapa demikian? Pemimpin yang seperti ini akan selalu membawa kemadhorotan bagi semua pihak yang ada pada institusi yang dia pimpin. Kenapa demikian? karena ketika pengguna fasilitas kantor sewaktu-waktu melakukan hal-hal negatif, maka yang tercemar bukan hanya pemimpin saja melainkan semua orang yang ada dalam institusi tersebut akan ikut tercemar. Maka pemimpin seperti itu perlu disadarkan. 
Kalau kita melihat ke sejarah kepemimpinan yang arif dan bijaksana ada salah seorang sahabat rosulullah SAW yang menjabat sebagai khalifah, ketika itu ada seseorang yang menghampiri beliau, sebelum dia berbicara jauh, pertanyaan yang selalu ditanyakan kepada yang menghampirinya "apakah ini kepentingan pribadi atau kepentingan umum", jika ini kepentingan umum (dinas) silahkan gunakan pasilitas kantor, jika ini kepentingan pribadi gunakan milik sendiri. Dialah Sayyidina Abubakar r.a. Dia adalah pemimpin besar penerus kepemimpinan nabi Muhammad Saw. Dia adalah pemimpin yang  tinggal di rumah dinas yang tidak pernah menyalakan lampu manakala tamunya untuk urusan pribadi. 
Seumpama semua para pemimpin kita meniru dan mencontoh pemimpin besar di atas, segala korupsi, pemborosan anggaran organisasi/institusi tidak akan pernah ada. 
Lain halnya dengan sekarang fasilitas dinas pun digunakan untuk kepentingan pribadi yang sifatnya hura-hura padahal dia sendiri sudah memiliki fasilitas pribadi yang memadai. Contoh mobil dinas digunakan untuk piknik, belanja bahkan kepentingan-kepentingan lain yang sifatnya pribadi. Apabila hal ini terus berlanjut dampak negatifnya sangat besar bagi organisasi. contoh kecil dampak negatifnya ketika kendaraan rusak atau bensin nya kosong tentu yang memperbaiki dan mengisi bensin adalah organisasi yang memiliki kendaraan tersebut. Jelas ini akan mengeluarkan dana untuk memperbaikinya padahal kendaraan tersebut jarang digunakan oleh instansi yang sebenarnya. Secara tidak langsung dana yang dikeluarkan untuk memperbaiki atau mengisi bensin kendaraan dinas adalah untuk membiayai pemimpn yang sifatnya menguntungkan pribadi. inilah yang disebut pemimpin yang TIDAK AMANAH.
Pemimpin sekarang banyak yang aji mumpung. Mungpun selagi menjabat semua kekuasaan ada di tangan dan mulutnya, bukan di hatinya. "kalau menurut saya begini.... ya harus begini, kalau menurut saya begitu..... ya harus begitu.... tanpa memperhatikan dampak kedepannya. Celakalah bagi pemimpin yang seperti itu, kehancuran sudah di depan mata. 
Maka dari itu wahai para pemimpin, bijaklah dalam memimpin, gunakanlah hati dan pikiran sehat untuk bertindak, adillah dalam memberi, ikuti aturan-Nya, insya Allah organisasi maju, karyawan sejahtera, Anda masuk surga.  
"Nabi SAW bersabda dalam haditsnya menggaransi, setiap penguasa yang berlaku adil, jujur dan sungguh-sungguh ingin memakmurkan rakyatnya, disamakan dengan ibadah selama 60 tahun non-stop. Pasti memperoleh kebahagiaan hidup di akhirat, kelak."

Amin. 

Tidak ada komentar:

Pages